Loading...

Menabur Dan Menuai

pondokfirman.blogspot.com
Menabur dan menuai. Ada sebuah ceritra tentang seorang yang menjadi pegawai di sebuah toko di Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat. Pada waktu itu hujan turun sehingga pengunjungnya banyak berkurang, dan penjaga-penjaga toko sedang ngobor satu sama lain. Tiba-tiba terlihatlah seorang ibu tua yang sedang mondar-mandir di luar toko. Walaupun penjaga toko ini tahu bahwa ibu tersebut sedang membuang waktu, tetapi ia mengundang ibu tua itu masuk ke tokonya dan mempersilahkannya duduk. Setelah ibu itu duduk di kursi yang enak, si penjaa toko ini bertanya apakah dia dapat menolong ibu itu. Ibu itu berkata bahwa dia sedang menunggu seorang teman untuk menjemputnya.
            Penjaga toko ini dengan sabar keluar masuk tokonya untuk melihat apakah teman ibu itu sudah datang. Akhirnya datanglah teman ibu tua ini lalu ia diantar oleh penjaga toko ke ruang tempat ibu itu duduk. Penjaga toko itu mungkin tidak terlalu ramah, namun dia adalah seorang pekerja yang setia sehingga kesetiaannya nampak dalam banyak hal.
            Si ibu tua dan temannya itupun segera pergi. Setelah beberapa hari penjaga toko ini menerima sebuah kartu ucapan terimakasih yang amat indah. Kartu ini ditandatangani oleh Andrew Carnegie, pemilik suatu perusahaan besar “The American Steel Company”. Andrew Carnegie adalah putra dari ibu tua yang dipersilahkannya duduk beberapa hari lalu.
            Perbuatan baik ini ternyata menghasilkan buah yang tidak terduga! Beberapa saat kemudian Carneigie membangun sebuah proyek di Skotlandia. Ibu tua itu terus-menerus mendesak anaknya untuk memesan perabot-perabot rumah tangga dari toko di mana penjaga toko tadi bekerja. Daftar pesanan yang banyak, membuat toko tadi menjadi bertambah besar. Juga penjaga toko ini akhirnya menjadi seorang pengusaha yang berhasil. Dia dengan setia melaksanakan tugasnya, bahkan sampai di luar batas tanggung jawabnya. Kesetiaannya menyebabkan dia dapat membangun suatu hubungan yang amat menguntungkan dalam hidupnya.

Ceritera ini melukiskan kebenaran yang tercantum dalam Galatia 6:7-9 yang berbunyi: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang dituainya, sebab barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Jangan lah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Apabila kita menabur kebaikan, pastilah Tuhan akan menumbuhkan berkat yang heran sebagai Tuaiannya.

(Oleh: Pdt. Ishak Sugianto, Madu Surgawi)



Terimakasih atas kunjungan Sobat sekalian.
Bila anda suka dengan artikel ini silahkan Follow via Twitter, Like Via Facebook, Share di jejaring sosial, atau berlangganan Artikel dari blog ini secara gratis. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah, secepat munggin saya akan balas dan perbaiki.
[mau copas artikel, silahkan tetapi tolong cantumkan sumbernya, demi kenyamanan kita semua].
Salam Blogger!!!
 photo Cap-TTd.jpg, Pondokfirman.blogspot.com.
Pdt. Andrey Christianto, S.Th
Admin

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Menabur Dan Menuai 4.5 5 Unknown Senin, 25 November 2013 M enabur dan menuai. Ada sebuah ceritra tentang seorang yang menjadi pegawai di sebuah toko di Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat ...


Jika anda merasa artikel di blog ini bermanfaat, Daftarkan email anda untuk mendapatkan update secara gratis langsung ke email anda dari Pondok Firman blog ini, jadi tunggu apalagi?? daftar sekarang juga..!! Gratis..!!!

author picture

About Author

Perkenalkan, Saya Pdt. Unknown, S.Th. Saya adalah seorang Bloger sederhana, yang mengisi waktu luang saya dengan mencoba sesutu yang baru yang bisa mengasah kreatifitas saya. Saya merupakan Owner beberapa Blog termasuk Blog:: Pondok Firman. Sejak tahun 2011 Saya bekerja sebagai vikaris di Resot GKE Seruyan Hulu. Salah satu pedalaman di Kalimantan Tengah yang masih jauh dari kemajuan, dan sekarang saya dipercayakan menjadi pendeta di Jemaat GKE Sungai Rangit, Pangkalan Bun, Kal-Teng. Untuk mengenal saya lebih dekat sobat sekalian bisa menghubungi saya melalui G+ @ Unknown , atau contact lainnya yang tertera di blog ini seperti Facebook or Twitter.

Tidak ada komentar

Posting Komentar